Grup Riset Komputasi Fisika Material FMIPA UNSOED Mempersiapkan Diri Mendirikan PUI

Grup Riset Komputasi Fisika Material (GRKFM) FMIPA UNSOED mulai menyiapkan diri untuk pendirian pusat unggulan IPTEK (PUI) di UNSOED. Persiapan dimulai dari pelaksanaan diskusi kelompok terpumpun (Focus Group Discussion, FGD) dengan mengundang Research Center for Quantum Engineering Design (RC-QED), Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya, pada hari Jumat, 17 Januari 2025. FGD yang dibuka oleh dekan FMIPA, Prof. Drs. Budi Pratikno, M.Stat.Sci., Ph.D, membahas aktivitas kelas bersama (joint class) antara UNSOED, UNAIR (Surabaya), UTM (Johor, Malaysia), dan ITERA (Lampung). Joint class ini diharapkan dapat menjadi prototipe kelas berbasis mikrokedensial yang pada akhirnya menjadi kelas bersertifikat keahlian. Akitivitas ini akan menjadi salah satu pondasi PUI di lingkungan FMIPA.

Suasana Focus Group Discussion (FGD) Komputasi Fisika Material

Prof. Wahyu Tri Cahyanto, ketua Grup Riset Komputasi Fisika Material (GRKFM) dan juga wakil dekan FMIPA bidang akademik, menilai kegiatan joint class yang dimotori oleh ketua RC-QED, Dr. Febdian Rusydi, sebagai modal besar untuk membuat komunitas komputasi berbasis kuantum. Materi joint class adalah penggunaan komputasi berbasis mekanika kuantum untuk mempelajari struktur material dan reaksi Kimia. Materi ini adalah materi yang sangat dibutuhkan dalam riset di kampus maupun di industri. Kehadiran komunitas yang dibangun UNSOED, bersama UNAIR, UTM, dan ITERA membantu mahasiswa, dosen, serta peneliti untuk mengembangkan terobosan-terobosan baru dalam dunia riset. Terobosan-terobosan baru tersebut harusnya menjadi karakter dari sebuah PUI.

Penyerahan plakat oleh dekan FMIPA, Prof. Drs. Budi Pratikno kepada ketua Research Center for Quantum Engineering Design (RC-QED), Dr. Febdian Rusydi

Ketua LPPM, Prof. Dr. Ir. Elly Tugiyanti, MP, IPU., ASEAN Eng., mengapresiasi dan mendukung rencana-rencana yang telah dirumuskan dalam FGD tersebut. PUI, menurut beliau, harus dapat merangkai berbagai disiplin ilmu dan pakar. Pendapat beliau tercermin dari para tamu undangan, yaitu Dr. Ira Puspitasari (pakar machine learning, RC-QED), Dr. Teo Hwee Li (postdoc RC-QED, green synthetic chemistry), Dr. Vera Khoirunisa (Koprodi S-1 Teknik Fisika, ITERA), dan Samuel Payong Masan (mahasiswa S-3, Precision Science, Osaka University, Jepang).

Penulis: Dr. Lusia Silfia Pulo Boli (staf pengajar di Departemen Fisika, FMIPA)